THIS BLOG STILL UNDERCONSTRUCTION

Sunday, August 7, 2011

Nonton Bioskop di Batavia

Di Batavia dulu ada banyak bioskop: Menteng Bioscoop (Menteng), Grand (Kramat), Globe (Pasar Baroe), Cathay (Goenoeng Sahari), Rex, Metropole, Capitol, Centraal, dan Decapark.
Kami dulu tinggal di Vliegveldlaan 56, kini kawasan Kemayoran. Tetangga kami meneer Van Oorschot, asal dari Dordrecht, berdinas di Koninklijke Landmacht (Angkatan Darat) dan istrinya adalah orang Thailand.
Saya sering diajak jalan-jalan oleh meneer van Oorschot dibonceng sepeda motornya, yakni sebuah Harley-Davidson besar dan berat. Istrinya juga sering mengajak saya nonton film di bioskop. Mevrouw van Oorschot sangat suka film-film romantis. Jadi, berkat dia saya bisa menikmati film-film legendaris yang dimainkan aktris top saat itu: Dorothy Lamour.
Pernah juga kami nonton film Tarzan. Menurut saya aktor Johnny Weissmuller adalah pemeran Tarzan terbaik sepanjang zaman.
Bersama kakak, saya juga sering diajak nonton film-film science-fiction yang saat itu masih hitam-putih, dimainkan oleh Michael Rennie dan Patricia Neal. Di zaman itu film di Nederlands-Indiƫ dikelompokkan ke dalam 3 kategori: segala umur, 13 tahun ke atas dan 21 tahun ke atas.
Karena bioskop saat itu masih hiburan mewah dan peminatnya banyak, maka jangan heran kalau kami 2 jam sebelum pemutaran harus mengantri karcis. Kalau datang terlambat, maka jangan harap bisa memperoleh karcis dari loket. Akibatnya harus membeli dari calo dengan harga lebih mahal. Ketika loket dibuka, maka orang-orang mulai saling mendorong, mendesak, berteriak dan memaki.
Sudah biasa kalau sehabis berebut karcis di loket rambut kami yang semula netjes mengkilat dengan minyak pomade berubah jadi kusut dan baju yang licin disetrika juga jadi lecek. Tapi semakin sulit mendapat karcis masa itu, semakin terasa nikmatnya menonton film.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Copyright © ADIPATKAI BLOG | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com